Malam Tasyakuran HUT RI ke-71: Dari Desa Krandegan, Madiun Untuk Indonesia. Bag-1



Selama 71 tahun Indonesia terbebas dari penjajahan belanda. Founding Fathers Ir. Soekarno dan Muhammad Hatta serta para pejuang lainnya pada tanggal 17 Agustus 1945 membacakan teks proklamasi yang berarti Indonesia merdeka dari penajajahan fisik belanda. Untuk mencapai kemerdekaan, para pejuang telah mengerahkan seluruh jiwa, raga, dan hartanya untuk melakukan perang pemikiran, fisik dan taktik. Jasa para pejuang kemerdekaan harus terus dikenang, dipahami, dimengerti, dicontoh dan diaplikasikan pada kehidupan kita sekarang. Semangat pantang menyerah, gotong royong dan rasa cinta tanah air terus kita pupuk sehingga tidak lekang oleh zaman.
Masyarakat sekarang ini sudah tidak lagi merasakan pedihnya pada masa perjuangan kemerdekaan. Kemerdekaan yang diwariskan para pejuang perlu diapresiasi dan disyukuri. Bentuk apresiasi perjuangan para pahlawan ini, masyarakat perlu untuk melakukan refleksi guna mengenang, melestarikan dan mengenalkan semangat para pejuang kepada generasi sekarang. Refleki perjuangan sebenarnya setiap saat dapat dilakukan, namun masyarkat biasanya melaksanakan acara ini bertepatan pada malam hari sebelum tanggal 17 Agustus setiap tahunnya. Nah, acara ini biasanya disebut dengan Malam Tirakatan atau Malam Tasyakuran Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI).
Malam Tirakatan atau Malam Tasyakuran HUT RI merupakan salah satu kegiatan untuk mengisi perayaan hari kemerdekaan Republik Indonesia yang bertepatan pada tanggal 17 Agustus. Dalam acara ini, setiap daerah memiliki kreatifitas sendiri untuk memeriahkan acara malam tasyakuran. Malam Tasyakuran HUT RI ini biasanya diisi dengan berbagai kegiatan seperti karaoke lagu jaman dulu, pembacaan puisi, kenduri atau gendurenan, dan lain-lain. Pada acara ini, warga masyarakat bersuka cita dalam menyambut HUT RI.
Salah satu daerah yang menyelenggarakan acara malam tasyakuran ini adalah dusun Sarangan dan dusun Pikatan yang letaknya di desa Krandegan, kecamatan Kebonsari, kab. Madiun. Sebenarnya Desa Krandegan ini memiliki 5 dusun yaitu dusun Botan, dusun Krandegan, dusun Sarangan, dusun Pikatan dan dusun Buluh. Nah, pada perayaan kemerdekaan Indonesia ke-71 yang bertepatan pada 17 Agustus 2016 ini setiap dusun memiliki acara berbeda-beda. Pada artikel ini akan dibahas dua dusun dulu yaitu dusun sarangan dan dusun pikatan karena acara yang diselenggarakan hampir sama. Untuk acara yang diselenggarakan oleh dusun lain dan oleh desa, akan dibahas pada artikel selanjutnya.
Dalam menyambut HUT RI ke-71, dua dusun ini mengadakan malam tasyakuran dengan konsep kenduri atau gendurenan. Uniknya, acara ini diadakan ditengah jalan yang merupakan jalan utama masing-masing dusun. Pada malam tasyakuran ini, acara diawali dengan pemutaran film perjuangan. Warga dusun Sarangan dan dusun Pikatan dengan seksama memperhatikan dan menyimak seluruh isi film tersebut. Pemutaran film ini dapat mengingatkan kembali bagimana suka duka pengorbanan para pejuang untuk meraih kemerdekaan Indonesia.



Setelah pemutaran film perjuangan, acara utama yang ditunggu-tunggu warga dimulai yaitu makan bersama. Makan bersama ini bukan hasil dari sponosor tunggal, namun sedekah warga masyarakat kedua dusun. Seluruh warga masing-masing dusun secara sukarela membuat ambeng (nasi dan lauk yang sajikan diatas nampan) dan kemudian disantap oleh semua warga dusun. Uniknya, acara makan ambeng ini dilakukan di tengah jalan utama dusun sehingga semua warga masing-masing dusun beramai-ramai kumpul ditengah jalan untuk menyantap ambeng. Biasanya, satu ambeng dapat disantap oleh 4-6 orang. Dapat dibayangkan bagaimana kemeriahan warga saat saling rebutan untuk melahap hidangan yang telah tersedia.



Malam Tasyakuran dalam menyambut HUT Republik Indonesia kedua dusun ini ditutup dengan acara doa bersama. Semua warga secara khusuk mengamini doa yang dipanjatkan oleh kiai setempat. Doa bersama ini ditujukan untuk warga dusun khususnya dan untuk Indonesia pada umumnya agar selalu mendapat perlindungan dari Allah SWT. Doa ini ditujukan agar Indonesia tetap terjaga kerukunan, perdamaian serta tidak lagi terjajah dengan berbagai macam bentuk dari bangsa lain. Dengan adanya tulisan ini, semoga doa yang dipanjatkan oleh warga dusun Pikatan dan dusun Sarangan juga diamini oleh seluruh rakyat Indonesia sehingga mendapatkan ridla dari Allah SWT. Amin.

0 comments:

Post a Comment

Popular Posts

Blogroll

Lacak resi JNE di sini
Lacak resi TIKI di sini:
Lacak resi POS Indonesia:
Powered by Blogger.
Copyright © Info Kota Madiun dan Surabaya | Powered by Blogger
Design by Viva Themes | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com