Masjid Agung Baitul Hakim adalah masjid terbesar di Kota Madiun. Masjid ini letaknya sebelah barat Alun-Alun Madiun. Masjid ini di bangun karena adanya pergeseran pemerintahan kabupaten Madiun. Masjid Agung Baitul Hakim Kota Madiun diperkirakan dibangun pada zaman kolonial belanda pada saat di pimpin oleh Ronggo Jumeno yaitu sekitar tahun 1830-an masehi. Seperti yang dibahas sebelumnya di artikel alun-alun kota madiun, peletakan masjid di barat alun-alun mengandung makna manusia itu seharusnya tidak selalu ingat akan dunia, tetapi juga harus ingat akan Tuhan.
Masjid Baitul Hakim dibangun dengan memadupadankan seni arsitektur Jawa, Timur Tengah, dan Eropa. Arsitektur Jawa masih kental terlihat pada bangunan utama atau serambi makmum bagian dalam dengan bentuk limasan atau joglo yang merupakan ciri khas kebudayaan jawa. Pada ruang ini terdapat pilar berjumlah 16 pilar yang terbuat dari kayu jati alas asli dan semuanya utuh. Pilar-pilar ini sangat unik karena semuanya tidak tegak lurus namun miring sebesar 5-8 derajat. Pilar-pilar ini miring sudah sejak awal pertama kali masjid ini dibangun ratusan tahun lalu.
Arsitektur Eropa dan Timur Tengah menjadi penghias dinding dengan ornamen-ornamen unik yang melapisi di bagian dasar serta luar mulai lantai, kubah maupun menara � menara yang ada. Pada bagian serambi luar jika anda melihat ke atas, anda akan melihat cekungan kubah dengan corak langit dan awan seolah kita beribadah dibawah langit yang biru dengan awan putih sebagai payung.Tampilan Masjid Baitul Hakim Kota Madiun menjadi seperti sekarang ini karena renovasi secara besar mulai pada tahun 2002. Renovasi ini tandai dengan sebutan pemasangan tiang seribu yang masih mempertahankan 4 pilar utama dari kayu seperti ciri khas masjid jawa pada umumnya. Selain itu, pilar-pilar ini ditinggikan dengan menambahkan cor beton dan dilapisi dengan marmer dibawahnya. Pada tahun 2011 renovasi terakhir dilakukan dengan menambah luas serambi masjid membangun kubah dan menara hingga seperti saat ini. Masjid Agung Baitul Hakim Kota Madiun hampir seluruh bagian luar bangunan dicat warna biru, warna hijau pada serambi luar dan warna gelap pada masjid bagian dalam. Hal ini dapat memberikan kesan adem dan sejuk ketika melihat dan memasuki masjid ini. Pada bagian halaman masjid dibangun taman dengan pepohonan rindang dan sedap dipandang mata.
Masjid Baitul Hakim Kota Madiun punya kegiatan seperti masjid pada umumnya seperti shalat idul fitri dan idul adha, penyembelihan hewan kurban, dll. Biasanya juga setiap selapanan sepisan atau setiap ahad wage ada acara rutin pengajian tapi ntah sekarang masih atau tidak. Jika anda ingin kesana niatkan untuk ibadah jangan yang lain. Atau anda yang dari luar kota yang kebetulan sedang berkunjung ke Madiun mampirlah sebentar untuk istirahat di Masjid Baitul Hakim Kota Madiun.
0 comments:
Post a Comment