Info Kota Madiun -Madiun : Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana
Migas) Madiun menjamin di eks karesidenan Madiun tidak terjadi
kelangkaan gas elpiji 3 kg. Wakil Ketua Hiswana Migas Madiun, Agus
Wiyono mengatakan, kalaupun ada, bukan kelangkaan tetapi terjadi
kekurangan. Ini disebabkan tingginya permintaan masyarakat.
Agus
Wiyono menyatakan, kekurangan tabung melon seberat 3 kg di pangkalan
tertentu, karena saat pengiriman datang di pangkalan, terutama saat pagi
hari banyak pengecer yang sudah menunggu. Akibatnya, masyarakat yang
mencari gas elpiji 3 kg di sore hari justru kehabisan. Menurut Agus,
jika persediaan elpiji 3 kg di tingkat outlet masih dapat melayani
masyarakat, tidak dapat dikatakan langka.
“Yang
namanya langka itu kalau mungkin di seluruh Kota Madiun ini nggak ada
barang, tetapi yang ada saat ini biasanya kiriman datang dari truk,
pangkalan itu sudah ditunggu oleh pengecer, sehingga bagi mereka yang
cari sore, nggak ada. Tolok ukur kami, ketika outlet milik agen ini
masih bisa melayani masyarakat belum bisa dikatakan kelangkaan. Disini
umpamanya kurang barang, belum tentu di toko lain kurang barang
juga,”Ujar Agus kepada Radio Republik Indonesia, Senin(31/8/2015).
Agus
Wiyono mengakui, saat ini tidak menutup kemungkinan ada sejumlah
pangkalan yang keberadaannya diserbu pengecer. Bahkan, karena adanya
disparitas harga yang cukup jauh antara tabung gas elpiji 12 kg ke 3 kg,
kondisi ini dijadikan peluang oleh untuk dibisniskan. Menindaklanjuti
hal itu, Hiswana menghimbau seluruh pangkalan, memprioritaskan
pendistribusian ke langganan. Pengawasan Hiswana ditingkat pangkalan
juga diperkatat, yakni setiap pembelian oleh pengguna harus tercatat di
lookbook sebagai pelaporan ke PT Pertamina.
“Himbauan
kami ke seluruh pangkalan, tolong perhatikan pelanggan tetap.
Wajah-wajah baru ini, kita nggak tahu motif apa orang itu membeli secara
jumlah besar-besaran , memborong dalam suatu titik. Ini digunakan untuk
apa? apakah digunakan sendiri, itu yang bikin tanda tanya. Tapi kalau
sudah pada titik pengecer, kita nggak punya kewenangan apa-apa. Intinya
pengawasan kami kepada pangkalan itu sangat ketat. Jadi pembelian
pengguna di pangkalan itu harus tercatat dalam lookbook. Jadi itu buat
pelaporan kami ke PT Pertamina sesuai dengan pengiriman yang mereka
terima,”katanya.
Agus Wiyono menjelaskan, saat ini stok
elpiji 3 kg di PT Pertamina Madiun diklaim aman. Sementara berkaitan
dengan harga tabung melon, sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET),
pembelian di tingkat pangkalan seharga Rp 16.000 per tabung. (Eka Wulan)
0 comments:
Post a Comment